Oleh: HERI KUSDIANTO
Waspadalah, nilai tabungan Anda digerogoti oleh inflasi. Perlu diingat bahwa setiap sen yang Anda simpan, kemampuan daya belinya selalu digerogoti oleh inflasi.
Misalkan saja Anda menyimpan Rp. 1.000.000,- sekarang. Kita ambil contoh harga beras sekarang adalah Rp. 5.000,-. Artinya dengan seluruh tabungan Anda, pada saat ini Anda dapat membeli beras sebanyak 200 kg.
Dalam waktu 3 tahun mendatang harga beras sudah naik menjadi Rp. 6.500,- karena inflasi. Asumsi tabungan Anda tidak dipotong oleh biaya administrasi dan tidak mendapatkan bunga, maka dengan total nilai tabungan Rp. 1.000.000,- Anda hanya dapat membeli beras sebanyak 153 kg.
Terjadi penurunan daya beli tabungan Anda sebanyak 47 kg beras. Demikianlah penggerogotan yang dilakukan oleh inflasi terhadap nilai tabungan kita.
Oleh karena itu, bila Anda ingin menabung untuk jangka waktu panjang maka lebih baik Anda membeli produk investasi yang hasilnya lebih tinggi dari inflasi. Misalnya adalah reksadana, atau dengan dana terbatas Anda dapat menginvestasikan dana di UnitLink.
Setiap keluarga baik bapak maupun ibu pasti mengusahakan agar kehidupan keuangan keluarganya berjalan dengan aman dan tentram, terbebas dari berbagai masalah. Bekerja dari pagi sampai petang dilakoninya dengan sabar agar semua kebutuhan serta keinginannya tercapai.
Dengan pendapatan bulanan yang diterima tentunya setiap keluarga harus mengalokasikan untuk berbagai kebutuhan keluarga, baik jangka pendek maupun jangka.
Keputusan keuangan yang diambil pasti berpengaruh terhadap keuangan keluarga di masa datang. Keputusan besar seperti pasangan hidup yang Anda inginkan atau keputusan untuk memiliki anak, merupakan waktu yang bersejarah bagi Anda dan keluarga, karena akan merubah sebagian besar perjalanan kehidupan Anda.
Sedangkan keputusan-keputusan yang kecil akan selalu mengikuti selama perjalanan kehidupan Anda berkeluarga, bisa juga berdampak cukup signifikan terhadap kehidupan Anda berkeluarga, terutama yang berkaitan dengan keuangan (uang).
Setiap harinya kita selalu dihadapi oleh pilihan-pilihan seputar keuangan; BELANJA atau MENABUNG, BELI atau JUAL. Keputusan ini terlihat adalah keputusan saat itu, tapi keputusan yang Anda ambil sekarang akan berdampak dalam jangka panjang. Jadi pertimbangkan baik-baik keputusan keuangan yang akan diambil.
Belanja atau Menabung?
Saat ini semakin banyak orang memiliki kartu kredit, hal ini dipicu oleh gencarnya promosi kartu kredit. Persaingan kartu kredit semakin sengit, pihak bank yang punya otoritas mengeluarkan kartu melakukan obral. Kartu kredit memang memberikan banyak manfaat, tapi bila pemakaiannya tidak bijak bisa menjadi bumerang bagi keuangan Anda.
Misalkan saja Anda membelanjakan sebesar Rp 5 juta dengan kartu kredit Anda untuk suatu hal yang tidak Anda butuhkan bulan ini dan membayar nilai minimum pembayaran dari tagihan Anda setiap bulannya. Dengan bunga bulanan kartu kredit misalkan 3 persen, maka Anda membutuhkan waktu lebih dari delapan tahun untuk melunasi pembelanjaan yang Anda lakukan (Rp 5 juta). Anda mengetaui berapa bunga yang harus Anda bayarkan? Lebih dari Rp 5,7 juta.
Sebaliknya bila Anda membuat keputusan yang berbeda, yaitu dengan menginvestasikan Rp 5 juta tersebut dalam bentuk Reksadana maka hasilnya tentunya akan berbeda. Bila Anda menginvestasikan Rp 5 juta dalam bentuk Reksadana dengan harapan keuntungan wajar sebesar 12 persen, maka dalam delapan tahun dana Anda akan berkembang lebih dari Rp 12 juta-an.
Ini merupakan contoh klasik dari pilihan kecil dalam kehidupan sehari-hari. Bila dilihat dalam waktu panjang, hal ini dapat merubah hidup Anda. Anda mungkin tidak mengingat semua keputuan kecil yang Anda ambil seputar belanja atau menabung selama hidup Anda. tapi satu hal yang menjadi rahasia terbesar dalam mengelola keuangan keluarga adalah kekuatan waktu dalam mengembangkan uang Anda (nilai waktu terhadap uang).
Dollar Cost Averaging
Dengan keterbatasan penghasilan bulanan dan aset diawal tentunya Anda harus menyisihkan dana secara regular dari pendapatan Anda setiap bulannya. Strategi ini dikenal dengan sebutan strategi dollar cost averaging. Lebih tepatnya, Strategi ini dilakukan dengan menginvestasi dana secara sistimatik dan berkesinambungan dalam jangka panjang.
Misalkan Anda mengalokasikan sebesar 20 persen dari pendapatan bulanan Anda yang sebesar Rp 3 juta untuk diinvestasikan dalam bentuk UnitLink. Anda akan melakukannya selama 10 tahun. Bila asumsi tingkat pengembalian yang dipakai adalah 15 persen, maka berapa nilai investasi Anda pada tahun kesepuluh? Hasilnya adalah sekitar Rp 75 juta-an.
Secara esensi maka strategi ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki perspektif perencanaan jangka panjang dan memiliki pemasukan regular setiap bulan dan sebagian dialokasikan untuk tujuan masa depan.
Contoh Kebutuhan Masa Depan
Misalkan merencanakan kebutuhan pendidikan anak. Biaya kuliah saat ini mencapai Rp 50jt (termasuk bea masuk, SPP 9 semester, dan iuran lain). Jika sekarang anak Anda berusia 6 tahun, maka ia akan masuk kuliah 12 thn yang akan datang. Berapa biaya kuliah 12 thn mendatang? Dengan asumsi nilai inflasi 10% per thn, maka biaya kuliah anak Anda akan mencapai Rp 110jt.
Contoh lain adalah merencanakan persiapan dana pensiun. Persiapan kebutuhan masa pensiun sering kali membuat orang kaget karena besarnya kebutuhan akan dana tersebut. Kita ambil contoh saja, misalkan kita membutuhkan dana 2,5 Milyar untuk kebutuhan masa pensiun. Karena besarnya kebutuhan tersebut banyak orang malah mengabaikannya. Mereka mengatakan, mana bisa kita mengumpulkan dana sebesar itu? Hitung saja, jika kebutuhan bulanan keluarga Anda saat ini Rp 2jt per bulan, maka 20 tahun lagi, saat Anda pensiun kebutuhan Anda menjadi 4,4jt (perhitungan dengan nilai inflasi 10%).
Oleh karena itu, strategi dollar cost averaging menjadi sangat diperlukan. Sejak kecil kita diajari untuk rajin menabung, tapi kenapa sekarang banyak diantara kita yang justru menganggap remeh nilai penting menabung. Hemat pangkal kaya, dengan menabung sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi bukit. Pilih produk tabungan yang tepat, jangan sampai nilai tabungan Anda digerogoti inflasi.*****
0 komentar:
Posting Komentar